Daerah Maluku sangat terkenal
dengan berbagai tempat wisata yang sangat indah dan menarik , adapun peningalan
pra-sejarah yang selama ini menjadi tempat wisata daerah Maluku yang sama
sekali belum di lihat banyak orang karena tempatnya jauh dari daerah kota
sehingga jarang di kunjungi wisatawan dari luar daerah ataupun mancanegara ,
adapun tempat wisata yang senang dikunjungi wisatawan local karena adanya hal
mistis yang membuat banyak orang tertarik dengan tempat tersebut , inilah
tempat wisata tersebut .
- Masjid Tua Wapaue Kaitetu
Picture . Masjid Wapaue
"Mesjid
Wapaue," Begitulah masyarakat menyebutnya. Nama Wapaue sendiri dalam
bahasa daerah Kaitetu (Desa dimana Situs bersejarah ini berada) berarti dibawah pohon mangga barabu atau
juga dikenal dengan sebutan mangga hutan (Istilah orang Maluku), mungkin karena
disekitaran Mesjid Tua ini banyak terdapat pohon tersebut.
Mesjid Tua Wapaue di bangun pada tahun 1414 dan sebagaian kalangan
menilai bahwa Mesjid ini merupakan Mesjid tertua di Indonesia. Namun entah
kenapa hingga saat ini, Sejarah yang kita ketahaui dari buku-buku pelajaran
bahwa mesjid yang tertua adalah Mesjid Demak.
berangkat dari
kontroversi tersebut mari kita beralih pada peninggalan-peninggalan peradaban Islam
yang masih tersimpan dengan rapi di Mesid ini. Diantaranya :
1. Mushaf tulisan tangan yang menurut penelitian Abdul Bagir Zein, isi
dalam masjid ini dihiasi dengan mushaf al-Qur‘an yang merupakan mushaf tertua
di Indonesia, yaitu mushaf Imam Muhammad Arikulapessy (imam pertama masjid
Wapaue) yang selesai ditulis tangan di atas kertas Eropa pada tahun 1550.
2. Mushaf Nur Cahya (cucu Imam Muhammad Arikulapessy) yang selesai ditulis
pada tahun 1590. Nur Cahya juga menulis karya-karya lain yang juga ditempatkan
di dalam masjid, yaitu kitab Barzanji (yang berisi tentang riwayat dan
pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW).
3. Kumpulan khutbah Ramadhan tahun I661, kalender Islam tahun 1407, dan
manuskrip Islam lainnya yang telah berumur ratusan tahun.
4. Batu dan timbangan kayu untuk menentukan jumlah zakat fitrah bagi
penduduk asli pada saat itu.
Dan Katanya Masjid ini pernah
berpindah tempat dari atas bukit gunung yang jauh dari desa hila ke daerah
perdesaan desa hila dan masjid tersebut sekarang menjadi tempat beribadah orang
muslim setempat dan menjadi tempat wisata daerah desa hila .
Masih di Desa
Hila, tidak jauh dari Masjid Wapaue (50 Meter) ke arah Utara terdapat bangunan
sejarah yang tak kalah menarik yakni Gereja Tua Imanuel yang mana merupakan
bangunan kedua yang di bangun oleh Belanda di Pulau Ambon. Gereja ini sendiri
pernah beberapa kali di pugar namun bentuk aslinya tetap di pertahankan.
Sayangnya konflik SARA yang berlangsung di wilayah Maluku juga berimbas pada
bangunan bersejarah tesebut. Dan setelah angin perdamaian mulai tertiup di Bumi Para Raja Gereja Tua
Imanuel pun kembali di bangun, dengan arsitektur bentuk yang sama. Katanya
masyarakat setempat mengatakan gereja ini termasuk salah satu gereja tertua di
Indonesia dan Gereja ini pernah di bakar pada zaman peperangan di Maluku namun
Gereja ini tidak terbakar dan sekarang gereja ini menjadi tempat wisata .
- Gereja Imanuel
Picture . Gereja Tua Imanuell
Tidak Jauh Dari
Gerja Tua Imanuel terdapat sebuah benteng bekas peningalan bangsa portugis ,
Nama benteng tersebut adalah Benteng Amsterdam terletak di Desa Hila Kecamatan
leihitu. Benteng ini di bangun oleh bangsa Portugis dan pada awalnya digunakan
sebagai loji tempat penyimpanan rempah-rempah (Pala dan cengkih). Setelah
diambil alih Belanda, gudang penyimpanan rempah-rempah itu dijadikan benteng
VOC. Sekitar tahun 1640, Gubernur Gerard Demmer memugarnya bangunan ini dan
berganti nama menjadi Benteng Amsterdam.
- Benteng Amsterdam
Picture. Benteng Amsterdam
Untuk menuju Benteng Amsterdam di Desa Hila anda dapat menempuh perjalan
darat dari pusat kota Ambon dengan menggunakan angkutan umum maupun charteran.
Jarak dari pusat Kota yakni kurang lebih 35 Km ,sedangkan dari Bandara Pattimura
kurang lebih 25 Km. Dalam perjalanan menuju Ibu Kota Kecamatan Leihitu ini
(Hila) mata anda akan dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa, mulai dari
Teluk baguala dengan airnya yang jernih dan tenang, selanjutnya anda akan
disuguhi pemandangan pegunungan tatkala mulai memasuki kawasan Kecamatan
Leihitu. Jalan berkelok mendaki dan menurun dengan pemandangan alam yang
mempesona lebih terasa makin menyapa saat lambaian pohon cengkih dan pala
menari gemulai di kiri kanan jalan. Satu lagi yang istimewa saat memasuki
Kecamatan ini anda akan kembali disuguhi pemandangan Pantai yang indah dari
ketinggian bukit karang di desa Hitu. Tidak sampai disitu saja, dari desa hitu
menuju pusat Kecamatan (Desa Hila) hamparan pasir putih dengan kilauan cahaya
yang bermain di riak air laut akan senantiasa mendampingi perjalanan anda. “Tidak
ada salahnya jika anda hendak rehat sejenak guna menikmati hembusan angin
laut”.
Adapun yang dapat anda saksikan pada Benteng Amsterdam yakni berupa
perlengkapan perang milik belanda dan juga barang pecah belah yang telah
berusia ratusan tahun. untuk tambahan di Desa Hila juga terdapat banyak Rumah Tua
(Rumah Marga) yang telah dinyatakan oleh pemerintah sebagai bangunan cagar
budaya.
Sekedar
informasi yang tidak boleh anda lewatkan, dari Benteng Amsterdam anda dapat
menyaksikan indahnya sunset serta megahnya pesisir pantai pulau seram (Nusa
Ina)
Adapun kelebihan dan kekurangan dari tempat wisata ini sehingga banyak wisatawan yang jarang datang ke daerah ini :
Kelebihan
- Tempatnya sangat dekat dengan pantai dan menarik
- Suasananya sangat nyaman
- Tempatnya masih alami karena di daerah perdesaan
- Memiliki keindahan pantai tersendiri
- Masyarakat yang sangat ramah dengan wisatawan
Kekurangan
- Sangat jauh dari pusat kota
- Tidak terpelihara oleh pemerintah
Peluang
- Dapat menarik banyak wisatawan dari luar daerah
- Dapat membuka tempat rekreasi untuk wisatawan yang datang
Ancaman
- Banyak orang asing yang ingin mengembangkan wisata tersebut
- Pemerintah yang hampir tidak perduli dengan wisata daerah sendiri
Planing saya kedepan , saya ingin membangun
sebuah tempat usaha seperti resort atau hotel terapung di daerah ini yang
letaknya dekat dengan benteng Duurstede karena daerah ini masih sangat kaya
dengan alamnya apalagi di daerah ini sangat indah dengan sunsetnya serta ada
tempat wisatanya yang masih sangat belum terdengar di wisatawan asing ataupun
local yang sangat misterius menurut saya , dan mengenai dana saya akan mengajukan proposal untuk pemerintah dalam hal mengembangkan tempat wisata tersebut serta saya akan memperkerjakan masyarakat setempat untuk memperlancarkan usaha saya , agar perekonomian masyarakat setempat stabil dan meningkat serta membawa keuntungan bagi saya , warga setempat dan pemerintah sendiri .
Nah...........!
Selamat berwisata
menyusuri lorong waktu melalui bangunan-bangunan cagar budaya yang pastinya
sangat eksotis dan bakalan membuat anda berdecak kagum.
Oh iya, satu lagi
nih yang sangat penting, angkot terakhir untuk kembali ke kota - dari tempat
wisata sejarah ini, tersdia sampai dengan Pukul 5 sore, tapi jika anda
menggunakan mobil charteran atau pribadi , maka terserah deh mau pulangnya jam
berapa. Pokoknya untuk transportasi saya jamin aman.
Ada lagi nih...
hehehehehe...
- Untuk Biaya
masuk = 10.000/orang (per satu situs bersejarah)
- Ongkos mobil
(jika menggunakan angkutan umum) = 20.000 (PP)
- Jika menggunakan
mobil charteran (antar-jemput) = kurang lebih,
Rp.300.000-Rp.400.000 "Sekedar saran, jika anda berkelompok maka
sebaiknya menggunakan mobil charteran"
- Nah bagi anda
yang merasa kelebihan uang, anda dapat menggunakan mobil rental (harganya
berfariasi,) tergantung lama nyewa dan jenis mobil , biasanya hanya akan
mengeluarkan duit sekitar Rp. 500.000 – Rp 700.000 per hari .
-
Untuk konsumsi anda tidak perlu khawatir, sebab banyak warung/rumah Makan di
daerah pelabuhan (Hila)